Jantung saya terkesiap seketika setelah melihat e-mail yang baru masuk sore itu. Ini dia nih, e-mail yang saya tunggu-tunggu kedatangannya setelah mengisi formulir pendaftaran workshop menulis dengan cinta. Ketika itu memang saya pasrahkan hasilnya apakah terpilih atau tidak. Akan tetapi, di lubuk hati terdalam, tak dipungkiri saya kepingin banget terpilih. Alhamdulillah, Allah menjawab keinginan saya. Jadilah saya berkesempatan belajar menulis dengan cinta bersama Dini Fitria.
Sebetulnya saya merasa tidak asing dengan wajah dan nama Dini Fitria. Tetapi, kok kayaknya saya lupa ingatan pernah lihat sang penulis Islah Cinta ini dimana. Ya sudahlah, pasti nanti bisa berkenalan lagi saat acara. Bertempat di kantor yang interiornya begitu kekinian dan modern, workshop menulis dengan cinta dibuka oleh Teh Ani Berta selaku founder ISB. Siang itu, kami juga disambut perwakilan Blibli.com sebagai tuan rumah.
Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang. - Seno Gumira Ajidarma-
Berapa banyak tulisan yang menyentuh dengan diksi yang membuat pembacanya tersihir? Banyak? Benarkah? Lantas, apa benar semudah itu membuat tulisan yang akan menyentuh perasaan pembaca? Seketika, pekerjaan nge-blog yang biasa-biasa saja ini menjadi begitu berat. *bukan Dilan
Why berat? Ternyata ada beberapa hal yang harus mampu dihidupkan seorang penulis dalam tulisannya agar membuat pembaca mencapai puncak kepuasan membaca.
Duh, ribet ya kalimatnya..
Singkat kata adalah tulisan mampu membuat pembaca “orgasme” ungkap mantan jurnalis yang telah menulis tiga buah novel ini. Beliau pun menceritakan rahasianya menulis hingga membuat pembaca ter-baper-baper *halah istilahnya.. Mbak Dini pun berkisah bagaimana sebuah tulisan itu harus memiliki “rasa”
Ketiga Karya Dini Fitria |
“Menulis itu soal rasa, temukan rasamu dan jagalah.” (Dini Fitria)
Berbicara mengenai rasa, memang kebanyakan kita menulis hal-hal yang kita suka. Inilah yang menjadi modal sebuah tulisan bisa begitu bernyawa sebab ada rasa cinta didalamnya.
Kita sih suka ya menulis, tapi apa orang lain suka baca tulisan kita?
Jleb banget sih ini mah. Saya pun merasa tertohok, haha. Bukan apa-apa sudah setahun nge-blog saya jadi merasa perlu evaluasi diri apakah tulisan-tulisan saya ini mampu memberikan kesan mendalam bagi pembacanya?
Tulisan yang berisi fakta dan memiliki emosi mendalam tergolong dalam feature. Emosi yang ada didalamnya bukan sekedar bahagia, sedih dan marah tapi beraneka emosi yang mampu menyeruak dalam diri manusia. Berangkat dari sinilah pentingnya bagi penulis membangun suasana yang membuat pembaca seolah merasakan langsung apa yang dirasakan penulis.
Pembaca yang kadung terjebak rasa dalam tulisan kita otomatis akan betah membaca sampai akhir tulisan. Wah, kalau begini mah semua juga mau kan? Nah, ada beberapa hal yang penting diperhatikan seorang blogger dalam menulis. Apa aja tuh? Ini nih rahasianya:
1. Buatlah cerita
Tulisan yang bercerita mampu membuat pembacanya merasakan isi tulisan tersebut. Kalau dalam istilahnya, show, not tell. Jadi, bangunlah suasana mendalam yang mendeskripsikan tulisan kita. Pelan tapi pasti kita mengajak pembaca untuk turut tenggelam dalam pusaran cerita kita.
2. Tujuan Menulis yang Jelas
Saat mantan jurnalis ini bertanya apa saja kesulitan yang ditemui dalam menulis?
“Bisa memulai tapi tak bisa mengakhiri” curhat saya yang langsung disambut meriah peserta lainnya. Lha, iya ini masalah para blogger yang punya banyak ide tulisan tapi berujung menjadi draft yang tak kunjung selesai.
Mana nih blogger yang enggak tahu tujuan nulis? |
Beliau pun mengungkapkan alasan terjadinya hal yang demikian disebabkan kita tidak tahu tujuan menulis untuk apa. Oleh sebab itu, penting untuk tahu benang merah apakah dari tulisan kita?
3. Berbicaralah tentang keseharian
Jika mentok tidak ada ide tulisan maka lihat aja hal-hal sekitar kita sehari-hari. Ini bisa membuat kita ketemu dengan ide yang sederhana tapi menyegarkan, sesegar es kelapa di siang bolong.
4. Buatlah pembaca penasaran
Ini melatih kita membuat alur dalam tulisan. Bagaimana membuka tulisan yang menggugah selera pembaca dengan diksi. Setelah itu, mulai menuangkan rasa-rasa dalam isi tulisan yang makin membuat pembaca tersedot alur cerita kita. Kalau ini sudah dipegang makan pembaca pun terjebak rasa penasarannya sendiri dan betah membaca sampai akhir.
Jika kamu tak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana maka kamu tak cukup mengerti. |
Sungguh tak menyangka, ilmu menulis ini akan dapat saya pakai sebagai jembatan mewujudkan impian saya sejak SMP, yaitu jadi penulis cerita anak-anak. Sedemikian besarnya pengaruh J.K. Rowling, C.S. Lewis dan Roald Dahl pada anak-anak hingga begitu berbekas pada jiwa mereka hingga dewasa. Saya salah satunya.
Setelah menjadi ibu keinginan saya untuk menulis makin kuat, bak pasak yang menghujam ke bumi. Betapa tidak, sebagai orangtua pasti ingin memberikan sesuatu untuk anaknya. Nah, saya ingin mewariskan nilai kehidupan yang baik bagi anak-anak saya. Oleh sebab itu, kenapa tidak saya tuliskan warisan itu dalam bentuk cerita bagi mereka? Ah, saya jadi makin berapi-api membuat cerita anak setelah bertemu penulis kece ini.
Rahasia menulis dengan cinta sudah berpindah ke tangan saya sekarang. Tak disangka workshop menulis kali ini menjadi bahan bakar bagi saya sendiri untuk menghasilkan tulisan yang memiliki rasa. Berbicara soal rasa, saya sedang berdebar-debar nih menantikan program My Big Wish dari Blibli. Hadiah yang tidak tanggung-tanggung diberikan #Bliblisekarang bagi para online shopaholic di Blibli.com
Benar memang bahwa rezeki itu luas dan bukan cuma perkara materi. Workshop kali ini membuat saya merasa dapet rezeki nomplok. Selain ilmu, saya juga dapet koleksi baru dari Zoya Cosmetics yang bakalan bikin penampilan lebih segar. Beribu terima kasih saya ucapkan kepada Komunitas ISB, Dini Fitria dan pendukung karena workshop ini sukses menjadi gerbang saya meraih impian terbesar saya.
Seru ya Mba dan seneng dirimu bisa hadir di sini :)
ReplyDeleteYa ampuunn... teteh mah, malah aku yang sangat seneng bisa belajar kemarin. Makasih banyak ilmu dan kesempatannya teh.. Semoga semua membawa berkah aamiin :D
Deletekeren bgt ilmunya...
ReplyDeleteiyaa mbak.. semoga ilmunya bisa bikin tulisan makin kece :D
DeleteBetul rezeki nomplok yang ga terkira, ilmu menulis dari mba dini semoga saja bermanfaat ya mba.
ReplyDeleteiya Man, sama-sama.. semoga jadi blogger kece juga yakk :D
DeletePerlu latihan terus ya biar tulisan kita nyerep sampai dihati pembaca.
ReplyDeleteIya kak Nurul, naikin jam terbang emang wajib baut blogger
DeleteSaya pun berterima kasih pada blibli mbak Christine :D Insya Allah sangat bermanfaat workshopnya
ReplyDeleteaaahh banyak ide tapi berujung draft. sungguh merasa tertampar. penyakit lawas blogger pemula haha. kudu banyakin baca tulisan motivasi begini nih hehehe
ReplyDeletelengkap banget mbak :)
ReplyDeletesuatu kehormatan kemaren bisa ikutan acara yang diselenggarakan ISB, jadi makin semangat buat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Jleb banget, kita sih suka menulis. Tapi apakah orang lain suka membaca tulisan kita. Arrggghhhh jadi diingatkan banget ya, bahwa menulis ga sekedar menulis semata. Namun juga harus memiliki rasa untuk tampil lebih baik dan bercirikan khusus ke diri kita ya mbak.
ReplyDelete